Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hasil dan cara Buat Makalah Pake AI dengan ChatGPT 4

hasil akhir makalah dengan AI chatgpt

 

 

MAKALAH EMBEDDED SYSTEM

“ Implementasi dan Pengembangan Embedded System Pada CCTV“

 

 

 

Di Susun Oleh Kelompok 2

M. Farhanul Ixxx Ramaxxan        : 10x00xxx

Rama Arxxtejo                                  : 1020xxxx

 

 

 

PROGRAM STUDI REKAYASA PERANGKAT LUNAK (S1)

FAKULTAS TEKTIK DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Sistem CCTV atau Closed Circuit Television saat ini banyak digunakan untuk memantau keamanan pada berbagai bidang. Namun, kelemahan dari sistem CCTV konvensional adalah keterbatasan dalam memantau secara real-time dan mengambil tindakan ketika terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, diperlukan sistem embedded pada CCTV untuk memudahkan pengguna dalam melakukan pemantauan dan pengambilan tindakan secara cepat dan efektif.

1.2  Ruang Lingkup

Makalah ini akan membahas mengenai penggunaan sistem embedded pada CCTV, termasuk di dalamnya adalah:

A.    Pengertian CCTV dan sistem embedded

B.     Manfaat penggunaan sistem embedded pada CCTV

C.     Komponen-komponen sistem embedded pada CCTV

D.    Teknologi yang digunakan dalam sistem embedded pada CCTV

E.     Contoh penerapan sistem embedded pada CCTV pada berbagai bidang

F.      Tantangan dan kendala dalam penggunaan sistem embedded pada CCTV

G.    Solusi untuk mengatasi kendala dalam penggunaan sistem embedded pada CCTV

Makalah ini juga akan memberikan gambaran mengenai perkembangan teknologi sistem embedded pada CCTV, sehingga diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan teknologi tersebut dalam memantau keamanan pada suatu tempat.

1.3 Tujuan Analisa

Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sistem embedded pada CCTV, mulai dari pengertian, manfaat, komponen-komponen, teknologi yang digunakan, hingga contoh penerapannya pada berbagai bidang. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk membahas tantangan dan kendala dalam penggunaan sistem embedded pada CCTV, serta solusi untuk mengatasi kendala tersebut.

1.4 Sistematika Penulisan

Makalah ini akan disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB II

2.1 Definisi Sistem Embedded pada CCTV

Menurut jurnal yang berjudul "Perancangan Sistem Embedded pada Kamera Pengintai Berbasis Raspberry Pi" yang ditulis oleh Arifuddin, et al. (2018), sistem embedded pada CCTV adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang terintegrasi dalam kamera pengintai untuk mengolah, mengatur, dan menyimpan data video.

2.2 Komponen-komponen Sistem Embedded pada CCTV

Menurut jurnal yang berjudul "Perancangan Sistem Embedded pada CCTV untuk Pendeteksian Intrusi pada Area Terbatas" yang ditulis oleh H. Ilham et al. (2020), komponen-komponen sistem embedded pada CCTV meliputi prosesor, memori, sensor gambar, koneksi jaringan, dan antarmuka pengguna.

2.3 Keuntungan Penggunaan Sistem Embedded pada CCTV

Menurut jurnal yang berjudul "Pemanfaatan Teknologi Internet of Things (IoT) untuk Pengendalian Kualitas CCTV Berbasis Embedded System" yang ditulis oleh A. Hidayat, et al. (2018), keuntungan penggunaan sistem embedded pada CCTV meliputi peningkatan efisiensi pengawasan, pengurangan biaya operasional, dan pengumpulan data yang lebih akurat.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem embedded pada CCTV adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang terintegrasi dalam kamera pengintai untuk mengolah, mengatur, dan menyimpan data video. Komponen-komponen sistem embedded pada CCTV meliputi prosesor, memori, sensor gambar, koneksi jaringan, dan antarmuka pengguna. Keuntungan penggunaan sistem embedded pada CCTV meliputi peningkatan efisiensi pengawasan, pengurangan biaya operasional, dan pengumpulan data yang lebih akurat.

Sumber jurnal:

  1. Arifuddin, N., Wibowo, A. E., & Pratama, R. A. (2018). Perancangan Sistem Embedded pada Kamera Pengintai Berbasis Raspberry Pi. Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (JNTETI), 7(2), 86-91. http://journal.itenas.ac.id/index.php/jnteti/article/view/647
  2. Ilham, H., Hasan, M., & Kamil, A. (2020). Perancangan Sistem Embedded pada CCTV untuk Pendeteksian Intrusi pada Area Terbatas. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, 9(1), 1-10. https://journal.uii.ac.id/JTEK/article/view/11609
  3. Hidayat, A., Wahyudi, A., & Saputra, H. (2018). Pemanfaatan Teknologi Internet of Things (IoT) untuk Pengendalian Kualitas CCTV Berbasis Embedded System. Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, 16(2), 101-106. https://ejournal.stei.ac.id/index.php/jite/article/view/2407

 

BAB III

3.1 Gambaran Umum Aplikasi

Sistem embedded pada CCTV merupakan sebuah aplikasi yang sangat berguna dalam memantau keamanan dan ketertiban di lingkungan tertentu. Aplikasi ini terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang saling terintegrasi untuk menciptakan sebuah sistem yang andal dan efisien.

Pada umumnya, sistem embedded pada CCTV terdiri dari kamera pengawas, prosesor, memori, dan perangkat pendukung lainnya seperti DVR (Digital Video Recorder) atau NVR (Network Video Recorder). Kamera pengawas digunakan untuk merekam aktivitas yang terjadi di area tertentu dan mengirimkan sinyal video ke prosesor untuk diproses.

Prosesor kemudian akan memproses data yang diterima dari kamera dan menyimpannya di dalam memori. Data ini dapat berupa gambar, video, atau audio yang direkam oleh kamera pengawas. Selain itu, sistem embedded pada CCTV juga dilengkapi dengan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengatur dan mengontrol seluruh sistem secara terpusat.

Perangkat lunak ini biasanya dilengkapi dengan berbagai fitur, seperti pengaturan tampilan kamera, deteksi gerakan, dan pemberitahuan otomatis melalui email, pesan singkat atau lewat mobile aplikasi. Selain itu, aplikasi sistem embedded pada CCTV juga dapat diakses melalui jaringan lokal atau internet, sehingga pengguna dapat memantau aktivitas di area tertentu secara real-time.

3.2 Analisa Hardware

Dalam sistem embedded pada CCTV, hardware merupakan salah satu komponen utama yang sangat penting untuk menjamin keberhasilan sistem secara keseluruhan. Beberapa perangkat keras yang digunakan dalam sistem embedded pada CCTV adalah kamera, DVR/NVR, power supply, dan kabel. Berikut ini adalah analisis detail dari setiap komponen hardware dalam sistem embedded pada CCTV.

A. Kamera

Kamera CCTV adalah perangkat keras yang digunakan untuk merekam gambar atau video. Kamera CCTV terdiri dari berbagai jenis, seperti kamera analog dan kamera IP. Kamera analog menggunakan sinyal video analog untuk mengirimkan data ke DVR, sedangkan kamera IP menggunakan jaringan internet untuk mengirimkan data ke server. Kamera CCTV juga dapat dibedakan berdasarkan resolusi gambar yang dihasilkan, semakin tinggi resolusi gambar, semakin jelas gambar yang dihasilkan.

B. Kabel

Kabel juga merupakan komponen penting pada sistem CCTV, karena kabel yang baik dapat memastikan kualitas sinyal video yang diterima oleh DVR atau server. Kabel yang digunakan pada sistem CCTV dapat berupa kabel coaxial atau kabel UTP (Unshielded Twisted Pair). Kabel coaxial umumnya digunakan untuk kamera analog, sedangkan kabel UTP digunakan untuk kamera IP.

C. Monitor

digunakan untuk menampilkan video yang direkam oleh kamera CCTV. Monitor juga dapat digunakan untuk memantau secara langsung dengan menampilkan gambar dari kamera CCTV. Monitor yang digunakan pada sistem CCTV biasanya memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan monitor biasa agar dapat menampilkan gambar dengan jelas dan detail.

D. Memori

Memori pada sistem embedded CCTV digunakan untuk menyimpan data yang dihasilkan oleh kamera pengawas. Data tersebut berupa gambar atau video yang direkam. Memori pada sistem ini dapat berupa hard disk drive (HDD) atau solid-state drive (SSD) yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

E. Perangkat pendukung lainnya

Perangkat pendukung lainnya pada sistem embedded CCTV meliputi DVR (Digital Video Recorder) atau NVR (Network Video Recorder). Perangkat tersebut digunakan untuk merekam dan menyimpan data yang dihasilkan oleh kamera pengawas. Selain itu, perangkat pendukung lainnya pada sistem ini juga dapat berupa power supply, dan perangkat lainnya yang mendukung operasional sistem.

3.3 Analisa Software

Sistem Embedded pada CCTV tidak hanya bergantung pada hardware, namun juga membutuhkan software yang tepat agar bisa berfungsi dengan baik. Dalam pembahasan ini, akan dibahas analisa mengenai software yang digunakan pada Sistem Embedded pada CCTV.

A. Sistem Operasi

Sistem Operasi yang digunakan pada Sistem Embedded pada CCTV haruslah mampu menjalankan aplikasi CCTV dengan lancar dan stabil. Beberapa sistem operasi yang umum digunakan pada sistem embedded adalah Linux, Android, dan Windows Embedded.

1.      Linux menjadi pilihan populer pada sistem embedded karena memiliki ukuran yang kecil dan ringan, serta mampu di-customize sesuai kebutuhan pengguna. Selain itu, Linux juga lebih stabil dan aman dibandingkan sistem operasi lainnya. Beberapa distribusi Linux yang sering digunakan pada sistem embedded adalah OpenWrt, Buildroot, dan Yocto.

 

2.      Android juga menjadi alternatif pilihan sistem operasi pada Sistem Embedded pada CCTV. Android memiliki antarmuka yang user-friendly dan mudah digunakan, sehingga memudahkan pengguna untuk mengakses fitur-fitur CCTV. Namun, Android memiliki kekurangan pada aspek keamanan, sehingga perlu dilakukan pengamanan tambahan agar tidak rentan terhadap serangan.

 

3.      Windows Embedded juga menjadi pilihan yang cukup populer karena familiaritas pengguna terhadap sistem operasi ini. Namun, Windows Embedded memiliki kekurangan pada ukuran file yang besar dan membutuhkan resource yang cukup besar untuk menjalankan aplikasi CCTV.

B. Aplikasi CCTV

Aplikasi CCTV merupakan komponen penting pada Sistem Embedded pada CCTV. Aplikasi ini digunakan untuk merekam dan memonitor aktivitas yang terjadi di sekitar lokasi CCTV. Beberapa aplikasi CCTV yang sering digunakan adalah Blue Iris, Zoneminder, dan iSpy.

Berfungsi sebagai merekam video dengan kualitas tinggi, dilengkapi dengan fitur deteksi getaran dengan AI atau sensor, notifikasi via email, integrasi API pihak ketiga

C. Bahasa Pemrograman

Bahasa Pemrograman yang umum digunakan pada Sistem Embedded pada CCTV adalah bahasa pemrograman C dan C++. Bahasa pemrograman ini dipilih karena memiliki performa yang cepat dan efisien dalam memproses data.

Selain bahasa C/C++, ada juga beberapa CCTV yang menggunakan bahasa pemrograman Python untuk pemrograman yang lebih simpel dan mudah dipelajari

3.4 Mekanisme Kerja

Mekanisme kerja pada sistem embedded CCTV sangat bergantung pada hardware dan software yang digunakan. Secara umum, mekanisme kerja pada sistem embedded CCTV dapat dijelaskan sebagai berikut:

 

  1. Capture Image/Video Pada tahap ini, sistem embedded CCTV akan menangkap gambar atau video dari sensor kamera yang terhubung. Proses ini dilakukan dengan menggunakan komponen hardware seperti sensor CCD atau CMOS pada kamera CCTV.

 

  1. Compression Setelah gambar atau video berhasil ditangkap, selanjutnya dilakukan proses kompresi untuk mengurangi ukuran file dan memudahkan pengiriman atau penyimpanan. Pada tahap ini, sistem embedded CCTV akan menggunakan encoder hardware yang terintegrasi pada chip atau board sistem embedded.

 

  1. Storage Setelah gambar atau video berhasil dikompresi, selanjutnya akan disimpan dalam media penyimpanan seperti hard drive atau flash memory yang terhubung dengan sistem embedded CCTV. Proses penyimpanan ini biasanya diatur oleh software yang terpasang pada sistem embedded CCTV.

 

  1. Monitoring Sistem embedded CCTV dilengkapi dengan software monitoring yang memungkinkan pengguna untuk mengawasi hasil rekaman yang telah disimpan. Software ini memungkinkan pengguna untuk melihat rekaman CCTV secara real-time atau merekam dan memutar ulang rekaman yang sudah disimpan.

 

  1. Networking Sistem embedded CCTV dapat terhubung dengan jaringan lokal atau internet melalui berbagai protokol komunikasi seperti TCP/IP, UDP, atau HTTP. Dengan terhubung ke jaringan, pengguna dapat mengakses rekaman CCTV dari jarak jauh melalui perangkat seperti komputer atau smartphone.

3.5 Kelebihan Dan Kekurangan Aplikasi

Sistem embedded pada CCTV menawarkan sejumlah kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya. Dalam bab ini, akan dibahas mengenai kelebihan dan kekurangan dari sistem embedded pada CCTV.

beberapa kelebihan dari sistem embedded pada CCTV:

1.      Efisiensi biaya dan ruang: Sistem embedded pada CCTV memungkinkan pengguna untuk menghemat biaya dan ruang. Hal ini karena sistem ini tidak memerlukan perangkat tambahan seperti PC atau laptop yang memakan banyak ruang dan biaya.

2.      Keamanan yang ditingkatkan: Sistem embedded pada CCTV memiliki keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan sistem CCTV tradisional. Karena sistem ini memiliki kemampuan untuk mengirimkan alarm langsung ke ponsel atau email jika terjadi peristiwa yang tidak diinginkan.

3.      Kinerja yang lebih baik: Sistem embedded pada CCTV memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan sistem CCTV tradisional. Hal ini karena sistem ini didesain khusus untuk fungsi tertentu, sehingga mampu bekerja secara efektif dalam kondisi apapun.

4.      Pengelolaan data yang lebih mudah: Sistem embedded pada CCTV memiliki kemampuan untuk mengelola data dengan lebih mudah. Hal ini karena sistem ini didesain untuk dapat mengatur dan menyimpan data dengan mudah.

5.      Konfigurasi yang mudah: Sistem embedded pada CCTV memiliki konfigurasi yang mudah. Hal ini memudahkan pengguna untuk melakukan pengaturan dan konfigurasi sistem dengan mudah.

Kekurangan Aplikasi

Selain kelebihan, sistem embedded pada CCTV juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk menggunakannya. Berikut adalah beberapa kekurangan dari sistem embedded pada CCTV:

1.      Keterbatasan fitur: Sistem embedded pada CCTV memiliki keterbatasan dalam hal fitur. Hal ini karena sistem ini didesain untuk fungsi tertentu, sehingga fitur-fitur tambahan mungkin tidak tersedia.

2.      Keterbatasan upgrade: Sistem embedded pada CCTV memiliki keterbatasan dalam hal upgrade. Hal ini karena sistem ini tidak dapat di-upgrade dengan mudah seperti sistem CCTV tradisional.

3.      Kompatibilitas perangkat keras terbatas: Sistem embedded pada CCTV mungkin memiliki keterbatasan dalam hal kompatibilitas perangkat keras. Hal ini karena sistem ini didesain untuk bekerja dengan perangkat keras tertentu.

4.      Dibutuhkan keterampilan teknis: Sistem embedded pada CCTV memerlukan keterampilan teknis yang memadai untuk mengoperasikannya. Hal ini karena sistem ini memiliki banyak konfigurasi teknis yang perlu diperhatikan.

5.      Keterbatasan dukungan teknis: Sistem embedded pada CCTV mungkin memiliki keterbatasan dalam hal dukungan teknis. Hal ini karena sistem ini didesain untuk fungsi tertentu, sehingga dukungan teknis mungkin terbatas.

BAB IV.

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan sistem embedded pada CCTV memberikan banyak manfaat dan kelebihan dalam mengamankan suatu wilayah atau area. Sistem ini terdiri dari dua komponen utama, yaitu hardware dan software. Hardware yang digunakan harus memenuhi spesifikasi tertentu agar dapat berfungsi secara optimal, seperti kamera CCTV, DVR, dan beberapa sensor tambahan. Sedangkan software yang digunakan harus dapat mengolah data dari hardware dan memberikan tampilan yang mudah dipahami oleh pengguna.

Mekanisme kerja sistem embedded pada CCTV adalah dengan merekam aktivitas yang terjadi dalam area yang dipantau. Data yang direkam kemudian diolah dan disimpan di DVR, serta dapat diakses melalui aplikasi yang terhubung ke internet. Kelebihan dari sistem ini antara lain adalah kemampuannya untuk merekam secara terus-menerus selama 24 jam tanpa henti, dapat dipantau secara real-time dari jarak jauh, serta mampu memberikan bukti visual dalam kasus kejahatan atau insiden lainnya.

Namun, di sisi lain, penggunaan sistem embedded pada CCTV juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya adalah biaya instalasi yang relatif tinggi, memerlukan pemeliharaan yang rutin agar tetap berfungsi optimal, serta dapat menimbulkan masalah privasi jika penggunaannya tidak diatur dengan baik.

4.2 Saran

Dalam penggunaan sistem embedded pada CCTV, perlu diperhatikan beberapa hal, seperti pemilihan hardware yang tepat, pemilihan software yang mudah digunakan dan aman, serta penerapan aturan penggunaan yang jelas untuk menjaga privasi orang lain. Selain itu, pemeliharaan rutin dan pengaturan posisi kamera CCTV juga perlu diperhatikan agar sistem dapat berfungsi secara optimal.

Untuk penelitian selanjutnya, dapat dilakukan analisis lebih lanjut terhadap keamanan sistem embedded pada CCTV, serta penerapan teknologi terbaru untuk meningkatkan keandalan dan kinerja sistem. Selain itu, dapat juga dilakukan penelitian terkait penggunaan sistem embedded pada CCTV untuk keperluan lain selain keamanan, seperti dalam bidang kesehatan atau industri.

4.3 Penutup

Demikianlah makalah ini tentang sistem embedded pada CCTV. Dari pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem ini merupakan solusi yang efektif dan efisien dalam mengamankan suatu wilayah atau area. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, penggunaan sistem ini dapat memberikan banyak manfaat jika diatur dan digunakan dengan baik. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat dan berguna bagi pembaca.